30 September 2025

Masjid Baitul Muttaqien: Pusat Keislaman dan Kebudayaan di Kalimantan Timur


sumber:uprint.id

Samarinda - Masjid Islamic Center Samarinda (resminya Masjid Baitul Muttaqien) dibangun atas gagasan Gubernur Kaltim H. Suwarna Abdul Fatah yang terinspirasi saat haji tahun 2000. Lahan bekas penggergajian kayu seluas sekitar 7–8 hektare di Kel. Teluk Lerong Ulu menjadi lokasi proyek masjid ini. Pembangunan mulai dicanangkan pada 5 Juli 2001 (tombol pancangan oleh Presiden Megawati), dan selesai sekitar Juli 2008. Masjid ini diresmikan oleh Presiden SBY pada 16 Juni 2008. Tujuan utamanya adalah sebagai pusat peradaban dan dakwah Islam di Kaltim, memperkuat kehidupan rohani masyarakat setempat. Tidak heran, bangunan ini disebut sebagai masjid termegah kedua se-Indonesia/Asia Tenggara (setelah Istiqlal Jakarta).

Keunikan Arsitektur dan Desain

Masjid Islamic Center Samarinda berdiri megah dengan perpaduan gaya arsitektur Indonesia, Turki, Timur Tengah, bahkan sentuhan Spanyol ala Alhambra. Kubah utamanya besar berwarna biru mirip model Masjid Hagia Sophia di Turki (diameter ~40 m, tinggi ~35 m). Bagian luar dikelilingi gerbang tinggi berdesain klasik Eropa, sedangkan menara-minaretnya terinspirasi dari desain Masjid Nabawi Madinah. Sebanyak 7 menara menjulang di kompleks ini: 1 menara utama setinggi 99 meter (15 lantai, masing-masing 6 m) melambangkan 99 Asmaul Husna, dan 6 menara lainnya (empat di sudut 70 m, dua di gerbang 57 m) melambangkan 6 Rukun Iman. Di dalam, terdapat tangga utama 33 anak tangga (simbol sepertiga tasbih) menuju lantai utama. Lantai utama dipenuhi lampu kristal berhiaskan kaligrafi, sedangkan mihrab beraksen gelap bertema geometris bermotif bintang. Salah satu daya tarik unik adalah beduk raksasa berdiameter ~4 m (kulit sapi, kayu lokal) yang disumbangkan oleh Gubernur Suwarna Fatah. Keseluruhan luas bangunan masjid mencapai ~43.500 m², plus area penunjang ~7.115 m². Setiap malam, masjid ini disinari lampu modern sehingga wujudnya kian memukau dari jauh.

Tips Berkunjung

Masjid ini buka 24 jam setiap hari dan tidak dipungut biaya masuk. Saat berkunjung, pakailah pakaian sopan yang menutup aurat (wanita diwajibkan berjilbab) dan lepaskan alas kaki sebelum memasuki ruang utama. Waktu terbaik berkunjung bisa saat sore menjelang magrib atau malam hari agar dapat melihat iluminasi lampu masjid yang cantik. Saat Ramadan ada momen istimewa: Islamic Center menggelar Festival Ramadan (biasanya minggu pertama hingga menjelang Idulfitri) dengan puluhan stan UMKM kuliner dan kerajinan, sehingga suasana makin meriah. Warga lokal maupun wisatawan luar kota gemar mampir untuk ngabuburit dan berbuka bersama di kompleks masjid. Akhir pekan dan hari libur nasional biasanya lebih ramai; namun jangan ragu datang kapan saja karena area masjid luas dan nyaman.

0 Komentar:

Posting Komentar